Sekolah Rakyat: Komitmen Pemerintah Atasi Kesenjangan Pendidikan
RESULT TOTO MACAU — Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera melalui inisiatif strategis bernama Sekolah Rakyat. Hal ini ditegaskan dalam sebuah acara yang digelar di Bekasi, yang juga diisi dengan doa bersama untuk Sumatera.
Menghadapi Kesenjangan Pendidikan yang Nyata
Dalam sambutannya, Menteri Sosial mengungkap fakta memprihatinkan tentang kesenjangan kemampuan dasar di tanah air. Di satu sisi, banyak anak yang sudah mahir berbahasa asing dan matematika. Namun, di sisi lain, masih ditemukan siswa kelas dua Sekolah Menengah Atas yang belum lancar membaca.
“Ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi bersama. Negara tidak boleh absen,” tegasnya. Program Sekolah Rakyat yang telah berjalan selama lima bulan dinilai tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik anak, tetapi juga membawa perubahan positif pada kondisi keluarganya.
“Anaknya lulus, orang tuanya naik kelas,” ujarnya, merujuk pada visi untuk mengangkat derajat keluarga secara sosial dan ekonomi. Ia menegaskan bahwa seluruh peserta didik di program ini harus menyelesaikan pendidikan minimal hingga jenjang SMA. Bagi yang berkeinginan melanjutkan ke perguruan tinggi, pemerintah akan menyiapkan program pembinaan lanjutan.
Kisah Transformasi dalam Lima Bulan
Bukti nyata keefektifan program ini datang dari Nazriel. Hanya dalam waktu lima bulan, siswa yang sebelumnya belum bisa membaca ini menunjukkan kemajuan pesat, baik dalam akademik maupun kedisiplinan.
“Dulu dia sulit bangun pagi. Sekarang, karena ada rutinitas sekolah, jadi terbiasa. Yang tadinya tidak bisa membaca juga jadi bisa,” jelas ibu Nazriel dengan penuh syukur. Ia menambahkan, berkat Sekolah Rakyat, anaknya bahkan berhasil meraih peringkat tiga di kelas.
Kisah serupa datang dari Jumaroh, yang nyaris putus sekolah sebelum bergabung dengan program ini. Ayahnya mengaku program ini menjadi titik balik pendidikan anaknya. Sementara Jumaroh sendiri merasakan suasana belajar yang berbeda. “Ini seperti rumah kedua aku. Aku bahagia di sini,” ucapnya.
Ruang bagi Prestasi yang Terhambat Ekonomi
Seorang wali murid lain membagikan cerita pilu sekaligus membanggakan. Anaknya, yang berasal dari keluarga kurang mampu, sebenarnya kerap memenangkan olimpiade di sekolah sebelumnya. Sayangnya, medali yang diraih sering kali tidak bisa diambil karena terbentur biaya administrasi.
“Di Sekolah Rakyat, anak saya akhirnya bisa benar-benar membawa pulang tiga medali emas yang diraihnya,” ungkapnya dengan haru. Baginya, program ini memberikan ruang yang adil bagi anak-anak berprestasi yang selama ini terhambat oleh faktor ekonomi.
Surat Haru untuk Presiden dan Penutupan dengan Doa
Suasana haru menyelimuti acara ketika salah satu siswa membacakan surat yang ditujukan untuk Presiden Republik Indonesia. Dalam suratnya, ia bercerita tentang masa lalu yang penuh ketidakpastian, di mana memiliki seragam sekolah pun pernah menjadi sebuah mimpi.
“Sekolah terasa sangat jauh untuk aku capai,” tulisnya. Ia pun berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk masa depannya, keluarga, dan bangsa. “Terima kasih untuk Pak Presiden, karena adanya program ini aku tidak lagi merasa ditinggalkan,” tutup surat tersebut.
Acara pra-peluncuran Sekolah Rakyat kemudian ditutup dengan doa bersama lintas agama yang melibatkan lima agama besar di Indonesia. Para siswa menyatakan bahwa sekolah kini bukan lagi sekadar tempat belajar, melainkan simbol harapan dan kesempatan untuk tumbuh. “Kami siswa Sekolah Rakyat belajar dan berdoa untuk Sumatera, juga belajar dan tumbuh bersama di sini,” ucap perwakilan siswa penuh semangat.
