BNPB Ungkap Strategi Klaster Nasional Tangani Banjir Sumatera
BNPB Tegaskan Kolaborasi Pentaheliks dalam Tangani Bencana Sumatera
Tvtogel — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa penanganan darurat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatera merupakan hasil kolaborasi multipihak. Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, kerangka kerja yang digunakan adalah klaster nasional, sebuah wadah koordinasi dan mobilisasi sumber daya dari berbagai sektor.
“Klaster nasional merupakan instrumen strategis yang menghimpun pemerintah, organisasi masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media (pentaheliks) untuk bekerja bersama dalam fase penanggulangan bencana,” jelas Abdul Muhari.
Lima Klaster yang Aktif Beroperasi di Lapangan
Abdul Muhari menyebutkan, setidaknya ada lima klaster nasional yang telah beroperasi langsung di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Klaster-klaster ini diyakini dapat mempercepat respons darurat karena memanfaatkan keahlian dan sumber daya spesifik dari masing-masing anggota.
“Lima klaster yang aktif bekerja adalah klaster pencarian dan pertolongan, klaster logistik, klaster kesehatan, klaster pengungsian dan perlindungan, serta klaster pendidikan,” ucapnya.
Contoh Kerja Nyata di Lapangan
Klaster logistik, misalnya, bertugas memastikan manajemen distribusi bantuan berjalan lancar. Salah satu upayanya adalah dengan mengaktifkan gudang nasional di Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan lembaga usaha. Di Sumatera Utara, klaster ini berkolaborasi dengan universitas untuk mendistribusikan bantuan kepada ratusan warga terdampak.
Sementara itu, klaster kesehatan, yang dikoordinasi oleh Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, telah memberikan layanan kesehatan kepada ratusan orang di berbagai kabupaten. Klaster ini turut didukung oleh organisasi non-pemerintah seperti MDMC.
Di sektor pendidikan, klaster yang dikoordinasi Kementerian Pendidikan telah menyiapkan puluhan ribu paket sekolah, tenda darurat, family kit, dan buku. Dukungan psikososial juga diberikan kepada anak-anak korban bencana oleh berbagai lembaga seperti Wahana Visi Indonesia dan sejumlah universitas.
Data Terkini Korban dan Pengungsi
BNPB juga merilis data terbaru per Sabtu, 13 Desember 2025. Jumlah korban jiwa akibat bencana di tiga provinsi tersebut telah mencapai 1.006 orang, dengan rincian 414 jiwa di Aceh, 349 jiwa di Sumatera Utara, dan 242 jiwa di Sumatera Barat. Jumlah orang yang hilang tercatat 217 orang.
Di sisi lain, terjadi penurunan jumlah pengungsi. Di Aceh, jumlah pengungsi berkurang dari 817 ribu menjadi 586 ribu orang, karena sebagian warga telah mulai kembali ke rumahnya. Secara keseluruhan, total pengungsi di tiga provinsi turun dari 884 ribu menjadi 654 ribu orang.
Fokus pada Distribusi dan Pemulihan Infrastruktur
Pada fase tanggap darurat kedua, BNPB dan pihak terkait terus mengoptimalkan distribusi logistik melalui udara, darat, dan laut. Upaya pemulihan infrastruktur, khususnya jembatan yang putus di lintas timur Aceh, juga sedang dipacu. Penyelesaian jembatan ini diharapkan dapat memperlancar penyaluran bantuan melalui jalur darat.
“Jika semua jembatan selesai, maka penyaluran bantuan ke wilayah bencana bisa lebih optimal,” pungkas Abdul Muhari.
